Membuat Template WordPress yang menarik tentu saja akan meningkatkan kunjungan ke Website yang telah kamu buat. Template WordPress digunakan untuk menambah fungsional dari segi tampilan atau layout WordPress, sehingga tampilan lebih menarik lagi.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Template Wordpress?? Template WordPress merupakan gabungan dari beberapa file yang terdiri dari HTML, PHP, CSS, dan JavaScript/jQuery.
Template WordPress juga tersedia dalam keadaan gratis, tetapi kamu harus jauh lebih hati-hati, apalagi jika kamu memesan melalui developer, terkadang terdapat script backdoor yang memungkinkan si developer bisa masuk kapan saja ke web kamu. Script ditanam pada kode tema atau template, Sehingga *developer bisa saja melakukan deface dan meminta biaya tambahan untuk mengembalikannya. Untuk itu sangat disarankan untuk membuat sendiri Template yang kita inginkan
Membuat Template WordPrees sendiri akan mempermudah kamu dalam mengatur tatat letak yang konsisten di setiap halaman dan juga tampilan Website dapat dengan mudah di modifikasi.
Sebelum kamu mengubah Template sendiri, Kamu harus mengetahui Cara Instalasi template WordPress yang benar terlebih dahulu.
Pada tutorial kali ini, kita akan membahas mengenai Bagaimana Cara Membuat Template WordPress dengan Menggunakan HTML5, CSS3, dan desain responsive, Kemudian kita juga akan membahas mengenai Bagaimana Memisahkan Beberapa Bagian dari Template. Template sama dengan plugin, karena terpisah dari code utama WordPress.
Hal yang harus dipersiapkan untuk membuat template wordpress:
Text editor (contohnya: Notepad++)
Localhost, Anda dapat menggunakan XAMPP (silakan ikuti tutorial cara instal XAMPP)
Instalasi WordPress aktif di localhost(silakan ikuti tutorial cara instal WordPress di localhost)
HTML5 adalah versi terbaru dari HTML yang dilengkapi dnegan berbagai fitur terbaru, Ketika melakukan akses website pada komputer, laptop, tablet, bahkan HP tampilannya akan jauh lebih baik.
Terdapat elemen baru pada HTML5, contohnya Jika pada halaman HTML untuk footer didefinisikan dengan elemen dan pada halaman HTML5 untuk footer didefiniksikan dengan elemen generik
Secara Basic terdapat kumpulan dokumen HTML5:
Desain responsive pengertiannya adalah bahwa Website yang kamu miliki punya tampilan otomatis dengan format terbaik agar penggunaannya sesuai dengan layar perangkat yang digunakan.
Tatat letak dari Website secara otomatis akan merespon terhadap besar layar yang ada di perangkat yang digunakan oleh pengunjung. Tata letak konten berada di tempat yang pas, sehingga tidak ada konten yang melebihi layar atau bahkan terpotong.
Template WordPress tersimpan di dalam folder wp-content/themes/, yang kamu perlukan adalah memberi nama folder template yang unik, dan tidak boleh sama dengan folder tempat lain.
Template WordPress hanya dapat dibuat dengan dua file yaitu index.php dan style.css, File tersebut akan digunakan WordPress untuk menampilkan halaman danpostingan di Website.
Lalu harus ada postingan, halaman, dan bagian lain dari website sehingga menampilkan tata letak sesuai dengan yang diinginkan.
Setiap bagian dari website memiliki file tersendiri untuk menyimpan code HTML dan PHP, setiap file itu disebut template.
Ketika menggunakan jenis postingan khusus, kamu dapat membuat template yang hanya digunakan untuk jenis postingan tersebut. Jika ingin postingan dari kategori tertentu dengan tampilan berbeda, dapat menggunakan statemen ifβ¦then.. di dalam loop.
File template harus menggunakan nama yang sesuai dengan yang didefinisikan oleh dokumentasi WordPress.
Di bawah ini merupakan beberapa file template selain index.php:
header.php : isinya adalah code HTML untuk bagian atas halaman website, dimulai dengan code <!DOCTYPE html>
single.php : untuk menampilkan satu halaman dari blog
comments.php : untuk menentukan bagaimana komentar dan kolom komentar ditampilkan
footer.php : isinya adalah code HTML untuk menampilkan bagian bawah halaman website, termasuk